Laporan Akhir Percobaan 1
Laporan Akhir Percobaan 1
1. Jurnal [kembali]
2. Alat dan Bahan [kembali]
1. Module D’Lorenzo
4. Software Proteus ver minimal 8.17
3. Rangkaian Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Kondisi 1 — S = 1, R = 0
Pada saat S=1 dan R=0 (ingat S/R aktif low), maka jalur reset aktif dan memaksa flip-flop masuk keadaan reset. Akibatnya keluaran Q=0 dan Q̅=1. Pada JK flip-flop, hal ini identik dengan kombinasi J=0, K=1 yang mengaktifkan reset saat tepi clock. Pada D flip-flop, kondisi ini sama dengan D=0, sehingga saat terjadi rising edge clock (B6), keluaran Q mengikuti D dan menjadi 0.
Kondisi 2 — S = 0, R = 1
Ketika S=0 dan R=1, jalur set aktif sedangkan reset tidak bekerja. Hal ini membuat flip-flop masuk keadaan set, sehingga keluaran Q=1 dan Q̅=0. Pada JK flip-flop, kondisi ini setara dengan J=1, K=0 yang menghasilkan keadaan set pada tepi clock. Pada D flip-flop, kasus ini sama dengan D=1, sehingga saat clock naik, keluaran Q dipaksa bernilai 1.
Kondisi 3 — S = 0, R = 0
Jika S=0 dan R=0, berarti kedua input aktif bersamaan. Kondisi ini tidak diperbolehkan pada SR-latch karena menyebabkan keadaan invalid di mana Q dan Q̅ tidak lagi saling komplemen atau bisa berosilasi. Pada JK flip-flop, kondisi invalid ini tidak muncul, karena JK dirancang dengan master–slave untuk menghindarinya, dan jika J=K=1 maka hasilnya justru toggle. Pada D flip-flop, kondisi invalid juga tidak mungkin terjadi karena input D dan output Q selalu saling melengkapi.
Kondisi 4 — J = 0, K = 0
Saat J=0 dan K=0, kedua jalur AND pada JK flip-flop tidak aktif. Hal ini membuat sinyal S dan R hasil gating bernilai 0, sehingga tidak ada perubahan pada latch. Pada tepi clock, flip-flop tetap mempertahankan nilai sebelumnya (hold). Pada D flip-flop, perilaku hold serupa terjadi bila clock tidak aktif; meskipun nilai D berubah, Q hanya mengikuti D pada saat clock naik.
Kondisi 5 — J = 0, K = 1
Dengan J=0 dan K=1, jalur K aktif sehingga flip-flop melakukan reset. Setelah clock datang, keluaran Q=0 dan Q̅=1. Pada D flip-flop, hal ini setara dengan D=0 pada saat rising edge clock, sehingga Q dipaksa menjadi 0.
Kondisi 6 — J = 1, K = 0
Ketika J=1 dan K=0, jalur J aktif dan flip-flop masuk keadaan set. Setelah clock memicu perpindahan, keluaran menjadi Q=1 dan Q̅=0. Pada D flip-flop, kondisi ini sesuai dengan D=1 saat rising edge clock, sehingga Q akan bernilai 1 mengikuti input.
Kondisi 7 — J = 1, K = 1
Jika J=1 dan K=1, maka kedua jalur aktif. Desain internal JK flip-flop mengubah keadaan ini menjadi operasi toggle, yaitu keluaran Q berubah ke komplemennya pada setiap tepi clock. Jadi jika sebelumnya Q=0, maka menjadi 1, dan sebaliknya. Pada D flip-flop, kondisi toggle tidak ada; Q hanya akan mengikuti nilai D pada setiap rising edge clock.
Komentar
Posting Komentar